My name is Heineken. The people who caught me from the wild when i was young, trained me to become a ‘Dancing Monkey’. I wouldnt listen, I was scared & my handlers got angry with me, there for .. They removed my right ear. I was rescued at the end of 2013 when JAAN and the Jakarta Government finally put a ban on ‘Topeng Monyet’. I have undergone several surgeries to try and fix my inner ear problems. Although occasionally I still have some rising issues I am now a proud leader of a group of 10 rescued ex- Dancing Monkeys. I am safe. Also thank you to my current sponsor, Marcella who has been helping JAAN make me the healthy and happy Monkey I am today. My request to you? Speak up against animal cruelty, Help JAAN ban the use of Dancing Monkeys & animals for entertainment in general! And lastly, if possible, sponsor an ex – Dancing Monkey .. I have plenty of family members who need help too. ————————————————
Nama ku Heineken. Orang yang menangkap aku dari alam saat aku masih muda, melatih aku menjadi #TopengMonyet. Aku tidak mau menurut dia, aku takut dan pelatih ku marah, Kemudian mereka memotong telinga kanan ku. Aku diselamatkan oleh JAAN dan akhirnya pemerintah melarang Topeng Monyet. Aku telah menjalani beberapa operasi untuk memperbaiki bagian dalam telinga ku. Walaupaun aku masih memiliki beberapa masalah, sekarang aku adalah pemimpin grup dari 10 monyet ex-monyet. Aku aman sekarang, dan terimakasih untuk para sponsor. Marcella yg telah membantu JAAN membuat ku sehat dan bahagia seperti saat ini. Permintaan ku pada kamu? Bersuaralah untuk tindak kekejaman satwa, bantu JAAN menghentikan Topeng Monyet dan pertunjukan satwa! Yg terakhir, jika memungkinkan, sponsori salah satu monget ex-topeng monyet.. Aku memiliki banyak anggota keluarga yg butuh pertolongan juga. #jakartaanimalaidnetwork #primaterescue #sponsoramonkey #topengmonyet #dancingmonkey #wildliferescue #indonesiabebastm